Anda pengunjung ke: Website counter
Selamat datang kawan

Rabu, 14 Oktober 2009

Sekarang Yogya berhati ‘Nyap-nyap-an’


Jika anda datang ke Yogya… jangan kaget..Pagi dan siang bolong, semua motor menyalakan lampu ketika lalu-lalang di jalan raya.., kira-kira program ini baru berjalan sekita lebaran kemarin. Sontak, jalan-jalan di Yogya, yang tadinya “nyaman” berubah jadi “nyap-nyap-an” rasanya..Bagaimana tidak, coba bayangkan… di siang hari bolong, kota Yogya yang sangat padat dengan motor menyalakan lampu semua…, membuat kaget,.. menyilaukan alias mblerengi sesama pengendara…, akhirnya yang terjadi bukannya keselamatan di jalan tetapi malah banyak terjadi kecelakaan akibat ‘keblerengen motore wong liyo’..., kayaknya.. kalau ditimbang-timbang, program ‘light on’ ini saya rasa lebih sedikit deh.. nilai manfaatnya… Itu belum kerugian lain yg akan dialami pengendara motor, tanpa terasa mereka akan sering mengganti lampu ataupun accu… nha lo.. pemborosan kan? And nglanggar penyelamatan dunia ini dari ancaman pemanasan globalPLN saja nyuruh kita matiin lampu di siang hari…, kok motor-motor malah disuruh nyalaiin lampu siang hari.. Dunia ini memang sudah ‘kewolak-walik tenan kayaknya’ , nggak sadar kan, kemarin tu saya lihat turis-turis di malioboro yogya ‘senyam-senyum’ nertawaain orang-orang yang menyalakan lampu motornya di siang hari itu, saya kira turis-turis itu yang ‘gila’ ee.. tetapi ternyata bukan mereka yang gila.Setahuku, lampu motor dinyalakan jika malam hari, ‘atau’ cuaca berkabut, ‘atau’ hujan lebat sekali, ‘atau’ dalam keadaan yang memaksa, seperti: kitanya mau cepat-cepat ngejar waktu untuk sampai di RS, karena ngantar orang sakit, sehingga butuh diprioritaskan lewat. Contoh lain, menyalakan lampu (nge-Dim) karena kita minta prioritas lewat atau belok memotong jalan, dll (dan lainnya lupa). Sekarang.. jika semua ngehidupkan lampu.. kita gak bisa mbedakan yang butuh prioitas dan yang cuma sekeda jalan santai pelan-pelan.., aturannya jadi nggak jalan kan? Horoh.. piye kiyi mbokne thole…, bisa-bisa mereka bisa saling trubuk.. eh tubruk.. yang akibatnya ‘kecelakaan’ juga kan?Tujuan utama ‘light on’ ini tentunya baik.. yakni tuk mengurangi angka kecelakaan.. tapi itu bisa dibenarkan kalau nyalakan lampunya di jalan-jalan luar kota sana, yang rasio pebandingan jumlah motor dan mobil lebih banyak mobilnya. Motor tidak keliatan, sehingga jika nyalakan lampu jadi keliatan dari jauh dan terhindar dari kecelakaan ditubruk mobile uwong…, nha kalau di dalam kota seharusnya jangan di’gebyah uyah’ disamain dengan situasi jalanan luar kota dong.. jadi sebiknya ditinjau ulang yach…(memangnya bisa po?)Lagian kalau yang mau percaya…, kalau semua motor nyalakan lampu di siang hari bolong… suasana menjadi panas… Aura Api menyelimuti bumi yogya… akibatnya.. para pengendara, para penduduk jadi terimbas… sering marah, egois, mau menang sendiri, main hakim sendiri, tensi darah naik, ‘githoke’ dho cengeng, dan sebangsanya.. Akibatnya Yogya tidak behati nyaman lagi… tapi berhati nyap-nyapan... hikh hikh hikh hikh…..piye ki pakne…Dan sekedar ngasih tahu ya.. Orang-orang yang nyalain lampu itu saya Tanya.. mengapa mereka nyalain lampu? Jawabannya diluar dugaan: takut ama polisi, nanti akan kena denda 100 ribu rupiah…, jadi lebih mudah ‘klik’ lampu on kan daripada harus nrogoh kocek 100 ribu…!!! Meski aturan denda itu belum diberlakukan…